PHOTOHUNT: The Great Crystal of Knowledge Perpustakaan Universitas Indonesia

Posted: July 4, 2012 in PhotoHunt
Tags: , , , , , ,

Siapa yang tidak tahu gedung perpustakaan megah yang dikenal dengan Crystal of Knowledge, di tengah-tengah kampus Universitas Indonesia, Depok. Perpustakaan ini bahkan disebut-sebut sebagai perpustakaan terbesar di dunia dengan luas lahan 2,5 hektar dan luas bangunan 33.000 meter persegi seperti diberitakan detikfoto. Pembangunan perpustakaan ini dimulai pada Juni 2009 dan diresmikan 13 Mei 2011. Hal yang menarik adalah bahwa gedung perpustakaan tersebut dirancang dengan konsep “sustainable building” yaitu kebutuhan energi menggunakan sumber terbarukan yakni energi matahari (solar energy) dan bebas asap rokok, plastik, serta hemat listrik, air, dan kertas. Selain itu keunikan perpustakaan modern ini juga terletak pada seni arsitekturnya, modern dan futuristik. Saya merasa sedang tidak berada di Indonesia apabila mengunjungi perpustakaan ini. Benar-benar unik.

Arsitektur gedung Crystal of Knowledge ini benar-benar di atas rata-rata. Model bangunannya modern, seperti bangunan di Eropa. Sambil takjub dengan seni arsitektur perpustakaan yang tidak biasa, saya mengambil gambar. Waktu itu saya masih menggunakan lensa pinjaman, Tamron AF 18-200mm dengan parameter lensa ISO 160, focal length 18mm, aperture f/3.5, exposure 1/40 sec, dan auto whitebalance.

Masuk ke dalam gedung perpustakaan, kita disuguhkan interior yang tak kalah luar biasanya. Penataan ruangan dan penataan penerangan (lampu) yang menarik sungguh membuat saya merasa nyaman di dalam perpustakaan. Gampangnya, interior dalam perpustakaan seperti mall. Mall istimewa. Spot yang paling saya suka adalah pintu masuk menuju ruang perpustakaan lantai satu. Siluetnya dapet banget dengan pencahayaan minim, berfoto dengan  non-flash light. Parameter lensa: ISO 1600, focal length 31mm, aperture f/7.1, exposure 1/125 sec, dan auto whitebalance.

Lebih ke dalam lagi, monumen-monumen kecil ada di sekitar publik area dalam perpustakaan. Mulai dari patung manusia hingga patung bentuk abstrak. Salah satu monumen yang saya sukai adalah monumen bergulung-entah namanya apa. Jadi sekumpulan kayu dibentuk bergelombang disusun tinggi ke rendah, agak sulit mendeskrispsikannya memang. Ah, saya sebut “swirl” saja kalau begitu. Parameter lensa: ISO 1600, focal length 18mm, aperture f/3.5, exposure 1/4 sec, dan auto whitebalance.

Berjalan ke luar gedung perpustakaan saya mendapati beberapa komunitas violinist sedang berlatih. Ada yang sudah mahir dan ada pula yang masih sengau gesekan biolanya. Beranda perpustakaan ini sangat teduh karena beberapa pohon rindang kokoh menutup sinar cahaya matahari pagi di hari minggu. Satu kesan yang saya tangkap, mereka semua gembira dan nyaman. Gambar yang saya ambil agak candid, karena beberapa dari mereka menyadari kalau sedang saya ambil gambarnya sehingga sedikit memalingkan muka 🙂 Parameter lensa: ISO 2000, focal length 112mm, aperture f/5.6, exposure 1/60 sec, dan auto whitebalance.

Selain para violinist ini, saya juga mendapati banyak yang mempergunakan beranda perpustakaan ini sebagai tempat diskusi. Diskusi bebas tentunya. Tidak harus mengenai masalah kuliah mungkin masalah pribadi ataupun komunitas tertentu. Ya, memang beranda ini sedikit menyerupai taman (atau memang taman) yang indah, nyaman, dan pastinya bersih. Pantulan air hujan membuat gambar yang saya ambil menjadi sedikit unik. Parameter lensa: ISO 125, focal length 95mm, aperture f/5.6, exposure 1/160 sec, dan auto whitebalance.

Salah satu sudut crystal of knowledge yang saya sukai karena terkesan bukan seperti di Indonesia. Lanskap yang teratur, indah, dan bersih menambah daya tarik perpustakaan ini. Dari jauh seperti bukit yang ada monumen di tengahnya dengan saluran air yang berbaris rapi dari atas ke bawah saling menyilang. Di bawahnya terdapat jalur paving blok yang menjadi tempat favorit untuk berfoto. Parameter lensa: ISO 100, focal length 18mm, aperture f/10, exposure 1/250 sec, dan auto whitebalance.

[Catatan perjalanan: Crystal of Knowledge, perpustakaan yang ada di tengah-tengah komplek kampus Universitas Indonesia yang mengklaim dirinya sebagai perpustakaan terbesar di dunia yang menganut sistem sustainable building. Modern, futuristik, dan go green.]

Serang, 4 Juli 2012

Leave a comment